(Foto: lembah hijauh )
sejak Tanggal 6 Desember
lalu Kabupaten Dogiyai sebagai salah satu Kabupaten pemekaran dari Kabupaten
Nabire ,melalui rapat paripurna DRP RI di Jakarta.Maka pada Selasa (11/12)
masyarakat Kabupaten Nabire menyambut kehadiran tim Pemekaran Kabupaten Dogiyai
yang di pimpin lansung oleh Bupati Nabire Drs Anselmus.Petrus.Youw di Bandara
Udara Nabir dengan tarian adat . Kepada wartawan Bupati Nabire Drs A.P.Youw
mengatakan, Kabupaten Dogiyai merupakan cucu kandung dari ibu kota Kabupaten
Nabire ,setelah tahun 1996 lalu pemekaran Kabupaten Paniai dan Puncak Jaya yang
merupakan anak kandung dari kabupaten Nabire.Dengan hadirnya cucu Kabupaten
Dogiyai di harapkan mampu menampung Sumber Daya Manusia (SDM) orang Papua
,dengan demikian orang Papua akan menjadi tuan di negeri sendiri.“SDM telah
kita cetak dan tidak mungkin satu Kabupaten mampu menampun semua SDM orang
Papua yang ada,sehingga saya pikir harus ada pemekaran lagi untuk menampung
semua “.Untuk itu kepada Bupati atau pimpinan daerah yang ada nanti di
Kabupaten Dogiyai,tinggal menggunakan atau memakai SDM yang telah ada ,dengan
harapan tidak ada perbedaan terhadap semua SDM yang ada.Sebagai Bupati
Kabupaten Nabire ,”saya telah menyiapkan SDM dan kini Kabupaten telah juga di
siapkan,tinggal kita siapkan atau aktifkan kembali Provinsi Papua
Tengah”.Sementara terkait karakteker Kabupaten Dogiyai,kata A.P.Youw, hingga
kini sebagai Kabupaten induk masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari Menteri
Dalam Negeri(Mendagri) terkait karakteker yang di maksud.Dan untuk karakteker
Bupati Kabupaten Dogiyai , di harapkan dalam waktu dekat setelah ada petunjuk
dan Bupati Kabupaten induk mengusulkan dua nama kepada Presiden untuk di
tetapkan sebagai Karateker Bupati Dogiyai.Dan Kabupaten Dogiyai yang kini telah
resmi menjadi Kabupaten ,maka Kabupaten Dogiyai merupakan cucu kandung dari
Kabupaten Nabire yang di harapkan mampu menampung SDM semua anak –anak di
daerah ini.Soal letak ibu kota Kabupaten Dogiyai kelak nanti ,menurut Bupati
Youw ,semuanya tergantung masyarakat Mapia dan Kamuu,sehingga semuanya di
kembalikan kepada keinginan rakyat setempat. lebih jauh dikatakan selama kurung
waktu 2 tahun lama kita bekerja untuk merebut Kabupaten Dogiyai,maka sudah tentuh
kita korbankan waktu ,tenaga dan uang.Dalam perjuangan merebut Kabupaten
Dogiyai kepada Pemerintah Pusat di Jakarta,selama dua tahun itu,ada sejumlah
isu yang berkembang di masyarakat bahwa,belum saatnya Kabupaten Dogiyai di
Mekarkan atau di restui pemerintah pusat.Dan Kahadiran Kabupaten Dogiyai yang
telah di restui pemerintah pusat melalui sidang DPR pada 6 Desember lalu
,merupakan hadiah Natal Tahun 2007 bagi masyarakat Kabupaten Nabire dan
Dogiyai.“Setelah Kabupaten Dogiyai di restui Pemerintah pusat sebagai hadiah
Natal ,kata A.P Youw, kini saatnya lagi untuk kita masyarakat Papua tengah (PT)
kembali dan menanyakan pengaktifan kembali Provinsi Papua “.Pemerintah pusat
perna mendirikan Privinsi Papua Tengah,namun tiba-tiba anak itu
hilang,”sehingga kini kita kembali tanyakan dan cari hilangnya anak itu dan
kini anak itu berada di mana,tegas Youw yang di sambut tepuk tangan dari
masyarakat.Selaku orang tua yang perna melahirkan anak itu(Papua Tengah red-)
,kini sedang mencari keberadaan anaknya yang perna di lahirkan itu,dengan
demikian perlu adanya dukungan masyarakat.Dan kehadiran Provinsi Papua Tengah
yang yang kini sedang di kejar untuk di aktifkan kembali oleh masyarakat Papua
Tengah,bukan untuk kepentingan siap-siapa atau oknum tertentu,tetapi untuk kepentingan
rakyat.Dan perjuangan selama kurung waktu dua tahun pemekarang Kabupaten
Dogiyai telah berakhir dengan hasil yang mengembirakan,sehingga Pemerintah
pusat katakan Dogiyai merupakan hadiah Natal bagi masyarakat Nabire dan
Dogiyai.Pemekaran kabupaten Dogiyai akan membuka peluang bagi orang Papua
terutama masyarakat Kamu Mapia yang selama ini merasa dilupakan oleh pemerintah
kabupaten Nabire dan terutama oleh pemerintah Indonesia, dengan tujuan
memperpendek rentang kendali jangkauan pemerintah kabupaten Nabire kepada
masyarakat yang bermukim dipelosok pedalaman dan hidupnya terpuruk dalam
keterbelakangan. Selain membuka peluang Dogiyia juga akan menjawab
ketertinggalan pembangunan di wilayah II pembangunan di daerah tersebut. “
Untuk itulah saya berjuang dan berupaya memekarkan kabupaten Dogiyai “
Pembangunan selama pemerintahannya ( A.P.Youw) kedua wilayah tersebut merasa
dilupakan. Sebenarnya bukan dilipakan akan tetapi hanya karena medan yang sulit
dijangjau oleh pemerintah. Karenanya ujar bupati pemerintah telah berupaya
memperpendek rentang kendali pemerintah dengan memekarkan kampung-kampung
disusul dengan pemekaran distrik dan serta untuk membangunan sekian kampung dan
Distrik didaerah itu pemerintah kabupaten Nabire telah berusaha memekarkan kabupaten
Dogiyai.Dia mengatakan, dalam alur perjuangan pembentukan daerah otonomi (
kabupaten) baru sejak 2005 dirinya dihadapkan pada berbagai persoalan yang
berujung pada penolakkan. “Namun saya eksis pada pemekaaran sebab jika tidak
dimekarkan kabupaten generasi muda tidak akan mendapatkan peluang guna bersaing
dengan daerah-daerah lain di Indonesia umumnya dan khususnya di
Papua,”tuturnya. Karena itu tandasnya, semua komponen yang telah bertolak
belakang dengan pemekaran Dogiyai sebaiknya merapatkan barisan untuk
mempersiapkan diri guna membangun kabupaten baru yang akan di operasionalkan
pada tahun 2008 mendatang. Seraya menambahkan, dengan penambahan pemekaran
Dogiyai dan Puncak di Puncak Jaya maka kini Nabire telah memiliki cucuk dari
kabupaten induk. Dengan demikian kabupaten Nabire siap menjadi Provinsi Papua
Tengah. Dambaan masyarakat wilayah pedalaman Kabupaten Nabire, khususnya
masyarakat Lembah Kamu dan Mapia agar segera adanya Pemekaran Kabupaten Dogiyai
kini telah menjadi kenyataan melalui sidang DPR RI di Jakarta pada Tanggal 6
Desember 2007. Untuk itu, pemerintah Kabupaten Nabire (kabupaten induk) bersama
kalangan intelek bersama berbagai komponen masyarakat KamuU dan Mapia harus
bergandengan tangan guna menata Kabupaten Dogiyai. “Apa yang diharapkan
berbagai komponen masyarakat yakni pemekaran Kabupaten Dogiyai kini telah
menjadi kenyataan. Dengan demikian, tidak ada kata lain selain kita
bergandengan tangan guna menjadikan Dogiyai bagaikan perempuan cantik. Yang
menjadi pertanyaannya adalah Can We Maintenan This Country Like The Dogiyai
Beauty Girls ? (Mampukah Kita Menata Dogiyai Bagaikan Perempuan cantik?),”
Demikian seperti yang diungkapkan secara spontanitas salah seorang pejuang
pemekaran Kabupaten Dogiyai, Apapa Clara Gobay, ketika media ini meminta
komentarnya soal pemekaran Dogiyai Senin (11/12) kemarin di Nabire.Dikatakan
Apapa Clara Gobai yang juga adalah Pimpinan Partai PAN di Kabupaten Nabire ini,
komponen-komponen masyarakat yang ada perlu bersatu guna menata Kabupaten
Dogiyai sejak awal proses.Apalagi, Kabupaten Dogiyai merupakan salah satu
daerah yang sulit untuk dijangkau, sehingga dengan adanya pemekaran kabupaten
ini tentunya memperpendek jangkauan kerja pemerintah guna membuka isolasi
sekalgus mendekatkan pembangunan kepada masyarakat. “Untuk itu, kita harus
mendukung keberadaan kabupaten Dogiyai agar selanjutnya dapat mengejar
ketertinggalan pembangunan. Ingat, kehadiran kabupaten Dogiyai jangan
dijadiukan sebagai sorotan publik.,”paparnya sembari mengatakan, perjuangan
pemekara kabupaten Dogiyai bukan untuk kepentingan pemerintah kabupaten dan tim
sukses, akan tetapi perjuangan pemekaran kabupaten Dogiyai demi kepentingan
pembangunan dan masyarakat. Emanuel goo nabire KOMISI E DRP PROPINSI PAPUA BUKA
PERLOMBAAN, SAMBUT HARI NATAL KARANG TARARUNA ” LUKAS PATTI GOBAY ”Menyambut
perayaan Natal 2007 Karang Taruna “Patti Gobay” menggelar sejumlah kegiatan
diantaranya; Volly Ball Putra/putri, Sepak Takrau, dan pertandingan lainnya.
Senin 19 Nov. 2007 dihalaman SD Neg. II Karang Tumaritis telah resmi dibuka
kegiatan olah raga yang diselenggarakan oleh Karang Taruna “Lukas Patti Gobay”
yang melibatkan sembilan Keluarahan di Distrik Nabire Kota. Kegiatan tersebut
resmi dibuka oleh Ibu Yosephina Pigai, S.Sos. Sekretaris Komisi E DPR Provinsi
Papua. Dalam arahannya ibu Yosephina mengawali dengan maksud dan tujuan
kedatangannya, yaitu kehadirannya merupakan rasa kepedulian terhadap sumber
daya Pemuda dan pemudi, karena Pemuda/i sebagi generasa penerus gereja dan
bangsa perlu dibina dan dibekali secara serius oleh Gereja dan bangsa, karena
kekuatan suatu bangsa ada di pundak generasi muda. Sehingga kehadiran
wadah-wada seperti; karang taruna ini harus difungsikan/manfaatkan sebagai
tempat pembinaan yang solid. Ibu yang murah senyum dengan siapa saja ini,
dirinya juga menambahkan bahwa hendaknya kegitan tersebut juga dapat menumbuh
kembangkan minat, bakat, dan talenta yang ada dalam diri pemuda dan pemudi. Dan
kegiatan ini diharapkan dapat menjalin dan mepererat tali persaudaraan di
antara pemuda/I di sembilan Kelurahan yang ada di distrik Nabire Kota, dan ia
mengharapkan kegiatan ini harus berjalan dengan aman, tertib dan terkendali
hingga kegiatan berakhir. Ia pun menerangkan akan makna natal kepada kita semua
khususnya kaum muda-mudi agar betul-betul dapat memaknai nilai-nilai suci
Kelahiran Yesus Kristus Sang Juru Selamat Dunia, dan menjadikan nilai-nilai itu
terpatri dalam kehidupan nyata. Pertemuan pertama yang dilakukan pada hari
minggu yang dihadiri oleh beberapa lurah, kepala kampung, dan sejumlah anggota
Karang Taruna, disela-sela itu sebagai seorang Ibu, menyerahkan bantuan berupa
3 set Bola Volly, 2 set Sepak Takrau, dan 8 buah tropi serta kaos dan topi
untuk Panitia Natal, Kepala kampung dan Kelurahan masing-masing 25 buah.Kepala
Kelurahan karang Tumaritis mewakili kelurahan-kelurahan yang ada mengucapkan
terima kasi atas kedatang ibu Yosephina Pigay, yang dapat meluangkan waktu
bersama kami dalam mengawali semua kegiatan panitia Natal. Pada kesempatan itu
juga disampaikan oleh ketua Karang Taruna “Lukas Patti Gobay” Yance Rumpumbo,
S.Sos. Merasa bangga karena ada orang jauh yang mau peduli tentang kita di
kelurahan Karang Tumaritis Nabire dirinya selaku ketua karang taruna tidak
dapat membelas apa-apa tetapi Tuhanlah yang akan membalas budi baik ibu. Dalam
waktu yang bersamaan juga di katakana oleh Ketua Panitia Natal Karang Taruna
yang dalam hal ini sebagai penyelenggara menyampaikan terima kasih yang sedalam
– dalamnya atas dukungan moril; juga menambah semangat pemuda dan pemudi di kelurahan
karang tumaritis karena Ibu langsung mengadiri kegiatan kami. meskipun harus
menghirup abu jalanan dan berjemur panas NabireKemudian dilanjutkan dengan
pawai kompoi keliling kota dalam kegitan tersebut turut hadir juga beberapa
Kepala Kelurahan dan Kepala Kampung di wilayah Distrik Nabire pawai tersebut
star dari Depan kantor Kelurahan Karang Tumaritis, menuju pantai MAF, menuju
Kelurahan Siriwini, dan kembali ke Oyehe masuk jalan merdeka dan masuk di jalan
Drs. A. Gobay hingga finis di depan Kantor Kelurahan Karang Tumaritis.Wellcome
dogiyai,Welcome PenderitaanEmanuel paulus G Goo "welcome Dogiyai".
Begitulah bunyi berita utama yang dilansir media ini kemarin pagi . Semua
masyarakat yang mendukung dan juga selama ini turut berjuang bernapas lega , sebab
v selama ini menjadi dambaan dan harapan dalam waktu dekat ini akan terwujud .
nbmun pada kelompok yang kontra dengan pemekaran dogiyai ini akan mengelus dada
dan akan mengalah . Sejak rencana pengesahan di lansir beberapa hari lalu , di
mana dua tiga orang berkumpul atas nama orang dogiyai, maka yang pasti tema
pembicaraan mereka adalah soal kabuapten dogiyai sebagai kabupaten baru. Tema
seperti ini berserakan di semua tempat, di kebun , di gang kampung, di kuburan,
diwarung bahkan pada acacara duka sekalipun. Maklum, hari-hari ini merupakan
hari paling indah dan paling bersejarah dan mungkin paling romantis buat orang
dogiyai , terutama setelah pemerintah melalui DPR RImemberikan kedaulatan
sekaligus kekuatan yuridis kepada dogiyai untuk mengurusi dan mengatur sendiri
daerahnya. Karena itu angka o6/12/07 atau angka 06 (tanggal) per 12 (bulan
desember ) per 07 (tahun) merupakan angka keramat yang ditulis dalam album
sejarah bangsa dan lebih terang lagi ditulis dalam album sejarah Kabupaten
dogiyai . Karena itu, paitua Gagabi dan maituanya Duaida Maga yang biasanya
duduk santai di halaman kampung ugapuga pada setiap menjelang senja sambil
menonton anak-anak mereka yang berlari kecil melintas gang kampung, menerobos
sepi, ia menorehkan jarinya di tanah menghitung harga kopi,babi dan kacang ,
kini asyik menorehkan jarinya menghitung siapa menjadi apa (siapa menjadi
bupati, siapa menjadi wakil bupati, siapa menjadi kepala dinas anu, siapa
menjadi kepala dinas, ano, siapa menjadi kepala dinas ane), sampai-sampai jari
telunjuknya telanjur masuk ke lubang celana Gagabi tetangganya yang juga asyik
mengikuti pergerakan jari maitua Duaida maga Nah, jika eforia dan prosesi
mencintai tanah air orang dogiayai didorong oleh ambisi siapa menjadi apa,
bukan siapa melakukan apa, untuk siapa, maka deklarasi Selamat Datang dogiyai
dengan selamat datang kesedihan. Sebab, dogiyai hanya sebuah panggung
pertarungan para pendamba jabatan dan para perindu kekuasaan. Dan biasanya
pertarungan seperti itu selalu membangkrutkan rakyat, baik secara ekonomis
maupun secara psikologis. Dengan kata lain, kalau kasus pemekaran dogiayai dan
daerah otonom baru lainnya tak ada yang tipikal, tak ada sesuatu yang
distingtif dengan pemekaran kabupaten di daerah lain, maka pengalaman
pembangunan, pengalaman korupsi dan pengalaman penderitaan rakyat kurang lebih
sama. Dengan demikian,dogiyai hanya dataran baru untuk mengkavling jabatan buat
kalangan atas dan terjadi pemerataan kemelaratan di kalangan bawah. Jika itu
yang terjadi, apa perlunya pemekaran? Bukankah pemekaran itu sekadar mengutip
istilah orang seberang hanya membuat rakyat menderita berlipat ganda.Kita bisa
bayangkan, jauh sebelum dikukuhkan sebagai kabupaten, persiapan perpecahan
sosial meleleh di mana-mana, proses segmentasi masyarakat kian merona di
mana-mana, dan rivalitas suku mulai bersemi di mana-mana, mengerutkan hubungan
berdasarkan afiliasi tokoh tertentu yang dianggap representatif untuk menjadi
siapa di Dogiyai . Istilah aki ibo ani ibo (kamu adalah kamu) atau dalam
kategori sosilogis outgroup dan ingroup berserakan pada setiap kampung. Kini
orang di dogiyai tidak lagi sekadar menikmati kopi pahit dan ubi bakar membunuh
keletihan di senja hari, tetapi menikmati pahitnya perpecahan karena perangai
politik yang lebih bersifat praharadan seakan berusaha membubarkan kesunyian
humanistik dan lingkungan parokial pedesaan.Dalam mitologi orang dogiyai , gaya
politik yang mementingkan jabatan dan kekuasaan dapat diparalelkan perilaku
politik yang bermental kejar jabatan terkenal karena badannya bagai raksasa
tambun, berbulu , legam sekujur tubuh dan bermukim di lembah, perbukitan untuk
mengintai ke seluruh mata angin, dan kemudian memangsai semua makhluk, rakus
dan selalu berkata bangkus, yang berarti "berikan semua itu kepadaku".
Aransemen politik aweta ko enatanitada adalah mental cargo keinginan untuk
mendatangkan barang yang berlimpah.Jika pemimpin berperilaku bermental cargo,
maka tidaklah cukup sayur-sayuran , kacang tanah, kentang dan kopi orang lembah
kamu , mapia untuk menghidupinya. Dan jadilah dogiyai sebagai sumber
eksploitasi dan keadaannya semakin memperlihatkan terlalu miskin hingga
menggapai tongkat kayu untuk membantu membangunkannya dari kemiskinan sangat
sulit. Jika demikian, tidak ada kegembiraan, tak ada bulan merona atas datangnya
Kabupaten dogiyai , selain pemerataan kemiskinan, pemerataan perpecahan,
pemerataan jabatan. Inilah pasir-pasir yang membangun tugu kesedihan atas nama
kabupaten dogiyai itu.Ia (dogiayi ) mungkin saja tampil memelas karena paduan
keindahan alaminya dan ukiran rakyat pada kulit bumi. Meski terkadang keindahan
justeru menghadirkan kesedihan. Matahari petang menggoreskan warna kuning di
ubun gunung-gemunung, aroma bunga kopi yang membuka labirin kehidupan petani,
petak-petak kebun yang menempel pada dinding tebing bagai lukisan realistik
tentang koneksi kosmos dengan dunia sini. Terkadang ada orang di ujung kebun
membajak dengan berkali-kali memutar , ada juga burung terbang menjemput senja,
sekaligus menutup album lukisan di hari itu. Dan sebentar lagi bulan setengah
bulat mengintip dari pepohonan cengkeh seolah memperlihatkan mujizat alam yang
makmur. Tetapi semua tidak cukup buat para penjabat bupati dan jajarannya yang
selalu berkata bangkus (berikan semua itu kepadaku). Tetapi, dogiyai harus bangkit
merenda hari depan dengan kekuatan kesadaran historis yang begitu lama
diposisikan sebagai inverior, lantas meratapi nasib di balik tembok politik
yang dibangun nabire . Saatnya dogiyai mengolah ratapan menjadi ambisi sehingga
dapat mengubah keadaan dan keadaan harus diubah.
0 komentar:
Posting Komentar